Kolaka Utara, 4 Juli 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 yang jatuh pada tanggal 1 Juli, Kepolisian Resor Kolaka Utara menggelar acara nonton bareng pergelaran wayang kulit di Aula polres, Jumat (4/7) malam. Acara yang meriah ini dihadiri oleh Komunitas KKJ (Kerukunan keluarga jawa), tokoh masyarakat, dan tokoh agama, serta pulihan warga yang antusias.
Pergelaran wayang kulit ini bukan sekadar tontonan, melainkan sebuah jembatan untuk melestarikan kebudayaan adiluhung Indonesia, sekaligus mempererat tali silaturahmi antara Polri dengan seluruh elemen masyarakat. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah mendekatkan Polri dengan masyarakat melalui pendekatan budaya, menunjukkan bahwa kepolisian tidak hanya hadir dalam penegakan hukum, tetapi juga sebagai bagian tak terpisahkan dari masyarakat yang peduli akan warisan budaya.
Lebih dari itu, pertunjukan wayang kulit sarat akan nilai-nilai luhur yang relevan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta semangat Hari Bhayangkara. Nilai-nilai seperti kepemimpinan, keadilan, keberanian, gotong royong, dan pengorbanan demi kebaikan bersama tercermin jelas dalam setiap lakonnya. Melalui cerita-cerita pewayangan, diharapkan pesan moral dan etika dapat tersampaikan dengan ringan namun mendalam kepada seluruh hadirin.
Ketua KKJ yang hadir langsung Bapak Gunawan, mengungkapkan apresiasinya. “Saya berterima kasih Kepada Jajaran Polres Kolaka Utara telah mengundang, Sungguh luar biasa inisiatif Polri mengadakan acara seperti ini. Selain menghibur, juga mengingatkan kita akan kekayaan budaya kita. Ini cara yang sangat baik untuk mendekatkan diri dengan rakyat,” ujarnya.
“Anak-anak saya jadi tahu wayang kulit itu apa, biasanya cuma lihat di TV. Semoga acara seperti ini bisa sering diadakan, jadi lebih banyak masyarakat yang bisa menikmati,” katanya sambil tersenyum.
Pergelaran wayang kulit ini ditutup dengan tepuk tangan meriah dari para penonton, meninggalkan kesan mendalam dan harapan akan kegiatan serupa di masa mendatang. Semangat Hari Bhayangkara ke-79 tak hanya dirayakan dengan kegiatan formal, namun juga melalui sentuhan budaya yang menyatukan dan menginspirasi.








